EDISISULTRA.COM, WANGGUDU – Dinas Pariwisata Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), terus berbenah dalam meningkatkan sektor pariwisata di daerah itu.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar bimbingan teknis (Bimtek) dan pengukuhan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) lingkup Kabupaten Konawe Utara.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Konut, dipimpin Riyas Aritman selaku Kepala Dinas, dihadiri pejabat Pemerintah Provinsi Sultra Dinas Pariwisata dan sejumlah masyarakat. Tempat acara di salah satu hotel di Kendari, 17 November 2023.
Kepala Dinas Pariwisata Konut, Riyas Aritman mengatakan, kelompok sadar wisata atau disingkat POKDARWIS merupakan kelompok swadaya dan swakarsa yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat, serta bertujuan untuk meningkatkan pengembangan pariwisata desa dan mensukseskan pembangunan pariwisata daerah maupun nasional.
Lanjut, dengan demikian kelompok sadar wisata merupakan kelompok yang tumbuh atas inisiatif dan kemauan.
Serta, kata Riyas, kesadaran masyarakat sendiri sangat menentukan guna ikut berpartisipasi aktif memelihara dan melestarikan berbagai obyek dan daya tarik wisata.
“Itu semua dalam rangka meningkatkan pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Konut,” katanya.
Menurut Riyas, Konawe Utara kayak akan berbagai destinasi wisata yang dapat memberikan dampak kemajuan daerah dan perekonomian masyarakat.
“Makanya perlu adanya pelestarian dan pengembangan yang lebih baik sehingga bisa lebih maju, dan menarik. Inilah tujuan digelarnya bimtek sekaligus pembentukan kelompok POKDARWIS,” imbuhnya.
Sementara itu, Asisten ll Setda Konut, Rahmatullah menerangkan, memasuki bulan November 2023, Konawe Utara diperhadapkan dengan agenda besar yang wajib untuk dilaksanakan yaitu kegiatan festival Konasara dirangkaikan dengan peringatan hari ulang tahun yang ke-17.
“Kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak demi kelancaran festival Konasara sangat dibutuhkan,” terangnya.
Hal itu, lanjut Mantan Kadis DLH Konut itu, merupakan salah satu upaya mempromosikan potensi kekayaan alam yang dimiliki daerah yang sangat beragam dan melimpah.
“Seperti yang tertuang dalam syair mars Konasara mulai pertanian, perkebunan, kehutanan perikanan, kelautan, pertambangan, sampai objek wisata dan budayanya,” bebernya.
Dirinya berharap, mars Konasara bukan hanya dijadikan sebagai syair saja atau lagu. Akan tetapi, keberadaan potensi alam sudah sangat dirasakan.
“Konut tidak hanya dikenal dengan potensi pertambangannya saja. Tapi potensi wisatanya sudah mendunia, contohnya wisata Labengki,” ucapnya.
Rahmatullah melihat, keberadaan pariwisata yang maju pesat sangat menunjang sektor perekonomian suatu daerah.
“Sektor pariwisata menjadi industri jasa yang memberikan kontribusi, dan peran yang sangat penting strategis, sehingga menjadi prioritas pada pembangunan di tingkat pusat maupun daerah,” terangnya.
Hal itu, kata dia, dibuktikan pada data yang ada bahwa sektor pariwisata sebagai penyumbang terbesar pada APBN Tahun 2022 setelah sektor non migas.
“Harapan tersebut, tentunya harus dibarengi dengan kolaborasi antara pemerintah masyarakat, swasta, akademisi maupun pihak-pihak terkait lainnya,” tuturnya.
Dia menambahkan, keyakinan akan masa depan sektor pariwisata juga menjadi salah satu faktor mendorong untuk menggagas kegiatan bimbingan teknis kelompok sadar wisata di Kabupaten Konawe Utara dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas dan kearifan lokal.
“Pemerintah daerah juga sangat mendukung mengenai perkembangan pariwisata berbasis masyarakat lokal melalui desa wisata,” katanya.
Diuraikan, pengembangan pariwisata melalui desa wisata dapat lebih bisa menarik kunjungan wisatawan, memberikan dampak bagi masyarakat lokal.
“Pelibatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata itu sangat penting, karena masyarakat lokal lebih memahami kondisi desa mereka sendiri,” pintanya.
Mantan Kepala BPBD Konut itu menambahkan, konsep pariwisata masyarakat sekarang sudah mengalami perubahan.
“Ada beberapa kelompok masyarakat saat ini terus lakukan pengembangan yang lengkap dengan segala fasilitasnya agar ramai kunjungi. Konsep wisata berbasis kearifan lokal, juga sangat diminati oleh para wisatawan baik itu lokal maupun mancanegara,” tambahnya.
“Ini semua salah satu daya tarik objek wisata kita selain dari keindahan alamnya, jika teman-teman di desa bisa lebih melihat peluang pasar seperti ini saya yakin dan percaya kita bisa meraup keuntungan yang besar,” sambungnya.
Dirinya berharap kepada para peserta, bahwa anugerah berupa pemandangan alam ini tidak akan berguna jika tidak didukung dengan berkembangnya kreativitas, yang mampu menggerakkan pembangunan kepariwisataan di Konawe Utara.
“Saya berharap agar kegiatan yang telah berlangsung dapat dilaksanakan, dan diikuti sebaik-baiknya. Tidak ada kata terlambat untuk sebuah perubahan,” tutup Mantan Kadis PUPR Konut itu.
Redaksi