Baubau  

Bupati Konut Ingatkan BNPB RI Soal Janji Pembangunan Huntap

Ketgam : Bupati Konawe Utara, Ruksamin saat mengikuti rakor bersama BNPB RI di Baubau.

EDISISULTRA.COM, BAUBAU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menyelenggarakan rapat koordinasi penataan sistem dasar penanggulangan bencana di Ballroom Tamimu Nirwana Buton Villa Kota Bau-Bau pada Senin, 28 Maret 2022.

Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi dan dihadiri oleh Sekretaris Utama (Sestama) BNPB RI, Dr Lilik Kurniawan serta kepala daerah, dan kepala BPBD se Sultra.

Acara rakor di rangkaikan talkshow diskusi dengan pemateri Sestama BNPB RI dan akademisi perguruan tinggi ITB. Kegiatan itu dibahas mengenai langkah-langkah antisipatif dari pra bencana, penanganan bencana hingga pasca bencana.

BACA JUGA :  Dimata Ketua DPRD Pondasi Pembangunan di Konawe Utara Wajib Dilanjutkan

Dalam momentum tersebut, Bupati Konut, Ruksamin mengulas kembali musibah banjir besar yang menimpa Bumi Oheo tahun 2019 silam.

Kata dia, dengan berbagai upaya penanganan yang telah dilakukan di Konawe Utara saat musibah terjadi tanpa ada korban jiwa, hingga saat ini program perbaikan sarana-prasarana sampai pencegahan yang akan dikerjakan tak kunjung selesai.

Mantan Ketua DPRD Konut ini, bahkan secara langsung mengingatkan kepada BNPB RI melalui Sestama yang sempat hadir jika masih ada program yang belum dituntaskan di Konawe Utara yaitu pembangunan hunian tetap bagi masyarakat yang terkena dampak.

BACA JUGA :  Pernah Jadi Pasangan Raup di Pemilu Lalu, Ini Alasan Iskandar Z Mekuo Dukung Ikbar-Abuhaera di Pilkada Konut 2024

“Sejak 3 tahun pasca terjadi bencana banjir Pemda Konuttelah menyiapkan lahan untuk hunian tetap (Huntap) bagi masyarakat yang terkena dampak musibah banjir,” katanya.

Namun, sampai saat ini pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi masyarakatnya belum kunjung terlaksana. Sehingga dirinya mengharapkan agar pembangunan Huntap tersebut dapat segera dikerjakan.

“Masyarakat Konawe Utara yang terkena dampak dimana hingga sampai saat ini masih tinggal di Hunian Sementara (Huntara) dengan kondisi dan fasilitas yang sangat minim,” ujarnya.